facebook

Jumat, 13 November 2015

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah Swt.

Iman kepada kitab Allah berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hatibahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya.

Nama-nama Kitab Allah Swt. dan Rasul Penerimanya

a. Kitab Taurat  (diturunkan pada abad ke-12 SM)
Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa pada abad ke-12 SM. Nama
Taurat berarti hukum atau syariat. Pada saat itu Nabi Musa diutus oleh Allah
untuk berdakwah kepada bangsa Bani Israil. Oleh karena itu, tepat sekalikalau kita meyakini bahwa kitab Taurat diperuntukkan sebagai pedoman
dan petunjuk hidup bagi kaum Bani Israil saat itu. Adapun bahasa yangdigunakan dalam kitab Taurat adalah bahasa Ibrani.
Sebagai muslim kita sangat meyakini akan keberadaan kitab Taurat
ini. Kita meyakini bahwa kitab Taurat benar-benar wahyu dari Allah Swt.
Keyakinan ini diperkuat oleh keterangan-keterangan yang ada di dalam al-
Qur’ān. Salah satunya adalah yang tertuang dalam firman Allah dalam Q.S.
al-Mu’minun/23 : 49 berikut ini :
Artinya : “Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa Kitab(Taurat), agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk. “ (Q.S. al-Mu’minūn/23 : 49 )
Kitab Taurat yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa untuk bangsa
Bani Israil (kaum Yahudi) agar mereka senantiasa berada dalam jalankebenaran.Adapun pokok-pokok ajaran yang ada dalam Kitab Taurat yang
diturunkan di Bukit Sinaitersebut adalah sebagai berikut:1. Perintah untuk mengesakan Allah.2. Larangan menyembah patung/berhala.3. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia.4. Perintah menyucikan hari Sabtu.5. Perintah menghormati kedua orang tua.6. Larangan membunuh sesama manusia.7. Larangan berbuat zina.8. Larangan mencuri.9. Larangan menjadi saksi palsu.10. Larangan mengambil hak orang lain.





b. Kitab Zabur (diturunkan pada abad ke-10 SM)
Kitab Zabur diturunkan Allah kepada Nabi Daud untuk bangsa Bani
Israil atau umat Yahudi. Kitab ini diturunkan pada abad 10 SM di daerahYerusalem. Adapun kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti.Firman Allah Swt. :

Artinya : “Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan dibumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagianNabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepadaDawud. “ (QS. Al-Isrā/17 :55).c. Kitab Injil (diturunkan pada abad ke-1 M)
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa pada permulaan abad 1 M. Kitab
Injil diwahyukan di daerah Yerusalem. Kitab ini ditulis pada awalnya denganmenggunakan bahasa Suryani. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum NabiIsa a.s., yakni kaum Nasrani.Firman Allah Swt. :Artinya : Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Diamemberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” (Q.S.Maryam/19 : 30)
Kitab Injil berisi ajaran pokok yang
sama dengan kitab-kitab sebelumnya.Namun, ada yang menghapus sebagianajaran Kitab Taurat yang sudah tidak
sesuai dengan zaman itu. Secara umumKitab Injil berisi tentang :
1. Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt.2. Membenarkan keberadaan Kitab Taurat.
3. Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa a.s., yaitu Nabi Muhammad saw. (di samping ada di Kitab Injil, penjelasan ini juga terdapat dalam Kitab Taurat)

Kitab Injil menjadi pedoman bagi para pengikut agama Nasrani agar
melaksanakan hukum-hukum Allah Swt. yang dibawa oleh Nabi Isa a.s. NabiIsa mengajarkan agar kaumnya taat kepada hukum-hukum Allah dan tidakterlena dengan gemerlap harta dan dunia.
d. Kitab al-Qur’ān (diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun
611-632 M)Kitab al-Qur’ān merupakan kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi
dan Rasul yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. Kitab Suci al-Qur’ān
diturunkan Allah sebagai penyempurna dan membenarkan kitab-kitabsebelumnya.Firman Allah Swt. :
Artinya: “Dia menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad)yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya,dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ăli ‘Imrān/3 : 3)Setelah wahyu pertama yang diturunkan di Gua Hira tersebut, turunlahwahyu-wahyu berikutnya sampai seluruhnya diturunkan oleh Allah Swt.Secara umum pokok-pokok ajaran yang terkandung dalam al-Qur’ān
adalah :1. Aqidah (keyakinan), yaitu hal-hal yang berkaitandengan keyakinan, seperti mengesakan Allah dan    malaikat-malaikat Allah Swt.2. Akhlak (budi pekerti), yaitu berkaitan dengan pembinaan akhlak mulia dan menghindari akhlak tercela.3. Ibadah, yakni yang berkaitan dengan tata cara beribadah seperti śalat, zakat, dan ibadah yang lainnya.
4. Muamalah, yakni berkaitan dengan tata cara berhubungan kepada sesama manusia.
5. Tarikh (sejarah), yaitu kisah orang-orang dan umat terdahulu.


Al-Qur’ān Sebagai Kitab Suci Umat Islam

Al-Qur’ān merupakan kitab suci dari Allah yang terjamin kemurniannya.
Maksudnya, sejak awal diturunkan sampai sekarang bacaan al-Qur’ān dan
isinya tidak mengalami perubahan, baik penambahan maupun pengurangan.
Sedangkan kitab-kitab sebelumnya yang ada sekarang sudah tidak murni lagi.
Allah telah menjamin kemurnian al-Qur’ān ini sebagaimana tertuang
dalam firman-Nya :
Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’ān dan pasti
Kami (pula) yang memeliharanya “. (Q.S. al-¦ijr/15 : 9).
Al-Qur’ān tidak hanya terjaga secaratertulis dalam mushaf seperti yang kamu lihat sehari-hari. Al-Qur’ān juga terjagadalam hati dan pikiran para penghafal
al-Qur’ān yang jumlahnya jutaan. Dalam sejarah tercatat bahwa al-Qur’ān tidak diturunkan sekaligus kepada Rasulullah saw. Seluruh ayatayat al-Qur’ān diturunkan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari atau + 23 tahun.
Jumlah surat dalam al-Qur’ān sebanyak 114 surat. Sedangkan ditinjau dari
masa turunnya, ada yang diturunkan sebelum hijrah ke Madinah dinamakan
surah Makiyyah dan ada diturunkan setelah hijrah ke Madinah yang disebut
surah Madaniyyah.
Umat Islam yang menjadikan al-Qur’ān sebagai pedoman dalam kehidupan
sehari-hari sudah tentu akan menjadikan hidupnya terarah dan selamat
sampai tujuan hidup yang sebenarnya, yakni bahagia di dunia dan bahagia
di akhirat. Sebagai umat Islam, kita harus mencintai al-Qur’ān dan bertekad
untuk menjaga serta mengamalkan isinya.

Perbedaan Kitab dengan Suhuf
Wahyu-wahyu Allah yang diterima oleh para rasul dalam perkembangannya
ada yang dibukukan berbentuk kitab dan ada yang tidak dibukukan atau
berbentuk suhuf yaitu lembaran-lembaran terpisah. Namun, keduanya samasama
berisi firman Allah yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul.
Keterangan yang menyatakan bahwa suhuf itu benar adanya adalah firman
Allah berikut ini :
Artinya :“Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
(yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’lā/87 : 18 – 19 ).
Secara rinci para Nabi dan Rasul yang menerima Suhuf dari Allah adalah :
a. Nabi Idris menerima sebanyak 30 suhuf.
b. Nabi Syis menerima sejumlah 50 suhuf.
c. Nabi Ibrahim menerima 10 suhuf.
d. Nabi Musa menerima 10 suhuf.
Antara kitab dan suhuf mempunyai persamaan dan juga perbedaan.
Persamaannya adalah keduanya sama-sama firman Allah yang diturunkan
kepada para rasul-Nya. Adapun perbedaan antara kitab dan suhuf antara
lain :
a. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf.
b. Bentuk dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk
lembaran-lembaran yang terpisah.
c. Kitab biasanya berlaku lebih lama daripada suhuf.
Hikmah Beriman kepada Kitab Allah
a. Memberikan petunjuk kepada manusia mana yang benar dan mana yang salah.
b. Pedoman agar manusia tidak berselisih dalam menentukan kebenaran.
c. Memberikan informasi sejarah kehidupan orang-orang terdahulu. Hal ini bisa menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi umat manusia saat ini.
d. Manusia menjadi tahu betapa besarnya perhatian dan kasih sayang Allah kepada para hamba dan makhluk-Nya.
e. Manusia yang beriman akan dapat mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, karena di dalam kitab dijelaskan tentang perilaku yang baik dan buruk.
f. Mensyukuri segala anugerah dan nikmat Allah, termasuk pemberian petunjuk yang benar melalui kitab-kitab-Nya.
g. Hati manusia menjadi lebih tenteram dan menambah ilmu pengetahuan.
h. Memiliki sikap toleransi yang tinggi karena kitab-kitab Allah memberikan penjelasan tentang penanaman sikap toleransi, selalu menghormati, dan menghargai orang lain bahkan pemeluk agama lain.
i. Meningkatkan kesabaran dalam menerima cobaan, ujian, dan musibah,
serta selalu bersyukur atas nikmat dan anugerah yang diberikan oleh Allah


Swt.